8 April 2014

Jika Golput Lebih baik Kenapa Harus Nyoblos?

Jika Golput Lebih baik Kenapa Harus Nyoblos? - Setiap caleg atau capres memiliki kepentingannya masing-masing, bukan kepentingan rakyat tapi kepentingan partainya. Segala maksud dan tujuannya untuk mengedepankan kebutuhan partai terlebih dahulu dibanding kebutuhan rakyat. Lantas untuk apa saya nyoblos?

Tidak sedikit yang melakukan korupsi demi kepentingan partai, mungkin bisa disebut kambing hitam atau pahlawan kesiangan bagi partainya. Dengan modal besar yang dikeluarkan untuk menjadi caleg atau capres pasti memiliki tujuan yang tersembunyi. Lantas apakah tujuan mereka menjadi caleg atau capres?

Jika memang punya modal besar kenapa tidak membuka usaha sendiri saja seperti membuat perusahaan? Inilah yang tidak diinginkan mereka, karena dengan membuat perusahaan mereka harus mengelola lebih baik agar menghasilkan uang secara maksimal. Lantas apa kenikmatan menjadi caleg atau capres?

Dengan menjabat badan legislatif apalagi presiden minimal 60 juta perbulan sudah pasti masuk kantong, belum lagi uang gono gini yang bisa diperoleh suatu saat dengan usaha atau tanpa usaha sekalipun bisa mendapatkan uang tambahan yang besar nilainya. Jika dikira-kira total pendapatan perbulan bisa sampai 200 juta. Inilah yang menjadikan persaingan caleg atau capres menjadi lebih sengit, coba saja jika penghasilan badan legislatif hanya sebesar umu jakarta yaitu 2,4 juta perbulan, pasti tidak sesengit sekarang. Masihkah ada yang mau mencalonkan diri menjadi caleg jika penghasilan perbulan hanya 2,4 juta?

Maka dari itu, jika lebih baik golput kenapa harus nyoblos? Mereka hanya mementingkan kepentingan partai bukan kepentingan rakyat. Mereka hanya ingin menguasai monopoli keuangan indonesia agar partainya lebih sejahtera. Jika semuanya sudah demi partai, lantas dipandang sebagai apakah negara ini oleh mereka?